JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar mengatakan, pelaku industri teknologi informasi lokal belum dapat memanfaatkan peluang pasar yang tinggi untuk mengembangkan usaha mereka. Padahal, Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, memiliki peluang untuk menjadi pemain utama di bidang industri teknologi informasi.
Hal ini disampaikan Basuki dengan merujuk fakta bahwa setiap pameran teknologi informasi selalu diminati pengunjung. Nilai transaksi yang diraih pada setiap pameran teknologi informasi juga cukup tinggi. "Kita belum bisa disebut negara produsen ICT. Kita masih konsumtif," ujar Basuki ketika membuka Indocomtech, pameran komputer terbesar di Indonesia, dan bahkan di Asia Tenggara, Rabu (3/11/2010) di Jakarta Convention Center.
Dikatakan Basuki, Indonesia harus mencontoh China, negara penduduk terbesar ketiga di dunia, yang berhasil memanfaatkan potensi pasar domestik yang besar untuk mengembangkan industri teknologi informasi domestik. "Sekarang ini, siapa yang tidak kenal Huawei. Belum lagi software aplikasinya. Di Indonesia, jika pameran, demand pasti tinggi. Tapi kita belum bisa memanfaatkannya untuk membangun industri domestik. Ini loss of opportunity yang luar biasa," katanya. "Tapi ini tak usah disesali. Ini tantangan kita. Anggap saja ini PR untuk membangun industri lokal kita," katanya
http://tekno.kompas.com/read/2010/11/03/15355125/Industri.IT.Indonesia.Contohlah.China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar