VIVAnews - Menurut penelitian bertajuk Mobile Broadband Study 2010, dibanding tahun lalu, biaya yang dikeluarkan untuk iuran mobile internet bulanan naik 40 persen. Selain itu terungkap pula bahwa lebih dari separuh pengguna HSPA tertarik untuk menggunakan teknologi terbaru.
Dari mereka yang disurvey, sekitar 50 persen mengaku mengakses internet saat di perjalanan. Dan satu dari lima pengguna internet kabel menyebutkan siap beralih ke mobile broadband.
Khusus pengguna mobile broadband, dua pertiga di antaranya mengakses layanan internet bergerak tersebut melalui perangkat yang lebih kecil dari laptop.
Nokia Siemens Networks yang melakukan penelitian tersebut menyebutkan, peningkatan rata-rata pengeluaran untuk akses internet disebabkan oleh dua faktor. Pertama adalah meningkatnya kegunaan mobile broadband di antara pelanggan yang ada. Kedua, adalah tingginya penetrasi layanan di segmen pengguna yang punya penghasilan berlebih.
“Penelitian menunjukkan bahwa permintaan terhadap broadband bergerak naik pesat karena layanan ini mampu menghadirkan koneksi yang diinginkan, di manapun pengguna berada,” kata Beppe Donagemma, Head of West & South Europe, Nokia Siemens Networks, seperti dikutip dari PCWorld, 10 November 2010.
Meski demikian, kualitas pengalaman berinternet perlu ditingkatkan untuk meningkatkan adopsi broadband bergerak. “Operator harus menyiapkan jaringan mereka untuk menangani jenis-jenis volume dan trafik data di masa depan agar bisa mempertahankan pertumbuhan broadband bergerak,” ucap Donnagemma.
Mayorits responden yang disurvey, kata Donangemma, ingin mendapatkan kecepatan data dan kualitas yang lebih tinggi, serta cakupan jaringan yang lebih luas. “Sebanyak 58 persen responden menyatakan tertarik dengan teknologi mobile broadband kecepatan tinggi dan 30 persen tidak keberatan membayar mahal untuk layanan itu,” ucapnya.
Mayoritas pengguna internet mobile saat ini ingin menggunakan LTE agar kecepatan internet mereka meningkat, dan 31 persen pengguna bermaksud untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengakses internet lewat perangkat mobile.
Yang menarik, sekitar 80 persen pengguna mengakses internet lewat jaringan mobile broadband dari rumah. Bukan menggunakan jaringan broadband berbasis kabel.
http://teknologi.vivanews.com/news/read/188083-30--pengguna-internet-rela-bayar-mahal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar